Minggu, 27 Maret 2011

ASAL-USUL AIRMATA

1. Airmata berasal dari cairan darah

2. Airmata yang mengalir ketika bersedih dan airmata yang ke luar ketika merasa dongkol atau menyesal memiliki rasa yang berbeda.

3. Airmata mengandung unsur stres

4. Rasa lega setelah menangis disebabkan oleh pikiran atau jiwa.

5. Airmata mengandung kalium.





Berasal Dari Darah

Airmata, cairan bening yang tidak berwarna atau transparan ini sesungguhnya berasal dari cairan darah. Ketika airmata akan keluar, dapat dirasakan darah mengalir naik ke kepala. Darah itulah yang menjadi asal dari airmata.
Meskipun air mata berasal dari cairan darah, airmata tidak berwarna merah. Hal ini disebabkan karena ketika cairan darah masuk ke dalam kelenjar air mata, dinding sel yang dilalui bekerja untuk menyaring unsur warna merah yang terdapat dalam sel darah merah sehingga menghasilkan cairan bening yang disebut dengan airmata.


Rasa Airmata Berbeda - Beda

Tahukah Anda bahwa rasa, jumlah, dan komposisi yang terdapat di dalam airmata berbeda-beda ketika bersedih ataupun gembira?
Airmata yang ke luar pada saat berbahagia atau pada saat sedih, dapat dikatakan sebagai alat melepaskan atau mengekspresikan perasaan. Airmata yang ke luar pada saat merasa rileks ini disebabkan karena adanya rangsangan pada saraf yang membuat rileks badan dan jiwa (dinamakan saraf parasimpatik). Ciri-ciri airmata ini adalah ke luar dalam jumlah yang banyak, rasanya hambar, dan mengandung banyak kalium.

Ketika merasa menyesal atau marah, dapat dirasakan perasaan tersebut memenuhi kepala sehingga kepala terasa berat. Airmata yang keluar pada saat perasaan tidak tenang ini terjadi karena adanya rangsangan pada saraf simpatik (saraf yang menyebabkan rasa tegang pada badan dan perasaan). Kekhasan airmata ini adalah jumlahnya relatif sedikit dan rasanya asin karena mengandung banyak natrium.



Perasaan Menjadi Lega Setelah Menangis

Ketika dada dan kepala dipenuhi oleh berbagai macam masalah yang menyesakkan, sebagian orang berusaha untuk melonggarkannya dengan menitikkan airmata. Seiring dengan airmata yang meleleh di pipi, sedikit demi sedikit kepala dan dada terasa lebih ringan.

Mengapa demikan?

Sesungguhnya di dalam airmata terkandung materi stres. Materi stres ini terkandung dalam semua jenis airmata. Tidak hanya pada airmata ketika sedih atau menyesal saja, tetapi materi stres juga terkandung dalam airmata bahagia. Perasaan manusia yang berubah drastis menimbulkan beban secara mendadak pada tubuh sehingga materi stres di dalam darah meningkat. Dengan mengeluarkan airmata, materi stres pun turut keluar sehingga perasaan yang tadinya tidak menentu akan menjadi tenang.


Asal Mula dan Tujuan Akhir Airmata

Setiap kali mengedipkan mata, ada sejumlah airmata yang dialirkan ke permukaan mata. Ketika mata terasa kering, kita mengedipkan mata. Begitu berulang-ulang. Dalam satu menit, seseorang mengedipkan mata kurang lebih sebanyak 15 – 20 kali. Pada saat itu pula airmata membasahi permukaan mata tanpa kita sadari. Sebanyak 10 persen dari airmata yang dialirkan ke permukaan mata dan berfungsi untuk menjaga kelembaban permukaan mata ini, menguap. Sedangkan 90 persen sisanya akan mengalir melalui sebuah saluran kecil di mata bagian dalam. Setelah itu, airmata ini mengalir melalui kelenjar kecil yang menghubungkan antara mata dan hidung, dan akhirnya mengalir melalui saluran hidung dan terkumpul di dalam hidung.
Setelah menggunakan obat tetes mata tidak jarang pangkal lidah merasakan sesuatu yang pahit. Hal ini terjadi karena obat tetes mata tersebut melewati rute yang sama dengan air mata, dan ada kalanya setelah melalui hidung, obat ini mengalir ke dalam mulut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thanks before for ur comment, guys.. ^o^